16 RT di Jakarta Alami Kebanjiran

haijakarta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 16 RT mengalami banjir pada Sabtu (25/5/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. Hal itu akibat hujan yang melanda sebagian wilayah.

Terdapat tiga RT di wilayah Jakarta Utara yang mengalami banjir akibat pasang laut (rob) yakni dua RT di Pluit dengan ketinggian 15 hingga 40 sentimeter (cm) dan satu RT di Penjaringan dengan ketinggian 10 cm.

BPBD DKI Jakarta juga melaporkan 13 RT terkena dampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung yakni lima RT di wilayah Jakarta Selatan yang terdiri dari empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian 160 hingga 190 cm dan satu RT di Rawajati dengan ketinggian 60 cm.

Selanjutnya, delapan RT di wilayah Jakarta Timur yang terdiri empat RT di Bidara Cina dengan ketinggian 40 hingga 80 cm, tiga RT di Cawang dengan ketinggian 30 hingga 80 cm, dan satu RT di Balekambang dengan ketinggian 60 cm.

16 RT di Jakarta Alami Kebanjiran

Kali Ciliwung: Kehidupan dan Tantangan di Aliran Sungai Ibu Kota

Kali Ciliwung adalah salah satu sungai utama yang melintasi Jakarta, membentang dari hulu di kawasan Puncak, Bogor, hingga hilir di Teluk Jakarta. Sebagai salah satu sungai terpenting di ibu kota, Kali Ciliwung memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari warga Jakarta, namun juga menyimpan berbagai tantangan yang kompleks.

Sejarah dan Geografi

Kali Ciliwung memiliki panjang sekitar 120 km, mengalir dari hulu di Gunung Gede, Cianjur, hingga bermuara di Laut Jawa. Sungai ini melintasi beberapa kabupaten dan kota, termasuk Bogor, Depok, dan Jakarta, membentuk aliran yang sangat penting bagi pertanian, pemukiman, dan ekosistem di sekitarnya.

Peran dan Fungsi Kali Ciliwung

  1. Sumber Air: Kali Ciliwung menyediakan sumber air bagi berbagai kebutuhan, mulai dari irigasi pertanian di daerah hulu hingga kebutuhan domestik di perkotaan.
  2. Ekosistem: Sungai ini mendukung ekosistem yang kaya, termasuk berbagai spesies flora dan fauna yang bergantung pada aliran sungai.
  3. Transportasi: Meskipun tidak lagi menjadi jalur utama transportasi seperti pada masa kolonial, Kali Ciliwung masih digunakan oleh warga sekitar untuk transportasi kecil dan kegiatan sehari-hari.
  4. Pariwisata dan Rekreasi: Beberapa bagian Kali Ciliwung, terutama di kawasan hulu dan beberapa titik di Jakarta, menjadi tujuan wisata dan rekreasi bagi warga.

Tantangan dan Permasalahan

  1. Polusi: Salah satu tantangan terbesar Kali Ciliwung adalah polusi. Limbah domestik, industri, dan pertanian yang dibuang ke sungai menyebabkan pencemaran air yang serius.
  2. Banjir: Kali Ciliwung sering meluap saat musim hujan, menyebabkan banjir yang merendam permukiman dan infrastruktur di sekitarnya. Hal ini diperparah oleh alih fungsi lahan dan penurunan kapasitas penampungan air di daerah aliran sungai.
  3. Sampah: Sampah plastik dan anorganik lainnya sering kali menyumbat aliran sungai, mengakibatkan penurunan kualitas air dan gangguan pada aliran air.
  4. Erosi dan Pendangkalan: Erosi di daerah hulu dan sedimentasi di sepanjang aliran sungai menyebabkan pendangkalan, yang mengurangi kapasitas sungai untuk menampung air.

Upaya dan Inisiatif Perbaikan

  1. Normalisasi dan Naturalisasi: Program normalisasi dan naturalisasi sungai dilakukan untuk memperlebar aliran sungai, memperbaiki tanggul, dan menambah ruang hijau di sekitar sungai untuk mengurangi risiko banjir.
  2. Kampanye Kebersihan: Berbagai kampanye kebersihan sungai telah diluncurkan, melibatkan masyarakat, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk membersihkan sampah dan mengurangi polusi.
  3. Edukasi Lingkungan: Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak buruk dari pembuangan sampah sembarangan sangat penting untuk perubahan perilaku jangka panjang.
  4. Pengelolaan Limbah: Pengelolaan limbah yang lebih baik, termasuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan regulasi yang lebih ketat terhadap pembuangan limbah industri, diperlukan untuk mengurangi pencemaran sungai.

Kesimpulan

Kali Ciliwung adalah sungai yang memiliki peran penting namun juga menghadapi banyak tantangan di Jakarta. Upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi diperlukan untuk mengatasi masalah polusi, banjir, dan sampah, serta untuk memulihkan dan menjaga ekosistem sungai. Dengan langkah-langkah yang tepat, Kali Ciliwung dapat menjadi sungai yang bersih, sehat, dan berfungsi dengan baik bagi kehidupan di sekitarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan