Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Mulai 6 – 15 April 2024
haijakarta.com – Polda Metro Jaya meniadakan ganjil genap (gage) selama masa Hari Raya Lebaran nanti. Gage tidak diterapkan dari tanggal 6 hingga 15 April 2024.
Peraturan ini berdasarkan Pergub 88 Tahun 2019 Pasal 3 ayat (3), bahwa pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang telah ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Keppres).
Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan skema pengaturan arus lalu lintas saat mudik lebaran. Salah satu yang diperhatikan yakni jalur mudik alternatif, khususnya bagi pemudik yang menggunakan roda dua atau motor.
“Nanti pada pusat pelaksanaannya, kami dari Polda Metro Jaya juga akan melakukan pengamanan terhadap mereka, khususnya memang roda dua,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman.
Nantinya juga akan dibangun pos pantau atau pengawasan di jalur arteri perbatasan Jakarta. Mulai dari Kali Malang, Jakarta Timur hingga Daan Mogot Jakarta Barat.
Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah salah satu kota terbesar dan paling padat di Asia Tenggara. Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai Jakarta:
1. Sejarah: Jakarta, dulunya dikenal sebagai Batavia, memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah Indonesia. Sebagai bekas koloni Belanda, Jakarta memiliki warisan budaya yang kaya, tercermin dalam bangunan-bangunan tua, seperti Kota Tua.
2. Demografi: Dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta adalah salah satu kota terpadat di dunia. Kota ini memiliki keragaman budaya yang besar dengan penduduk yang berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang etnis.
3. Ekonomi: Sebagai pusat keuangan dan bisnis di Indonesia, Jakarta adalah kota dengan perekonomian yang kuat. Banyak perusahaan multinasional dan nasional memiliki kantor pusat atau cabang di kota ini. Jakarta juga merupakan pusat perdagangan internasional yang penting.
4. Transportasi: Jakarta memiliki sistem transportasi yang cukup lengkap, termasuk jaringan jalan raya yang padat, layanan bus TransJakarta yang luas, serta kereta api commuter line yang menghubungkan berbagai wilayah di sekitar Jabodetabek.
5. Pariwisata: Meskipun bukan tujuan pariwisata utama di Indonesia, Jakarta menawarkan sejumlah tempat wisata menarik, termasuk Monas (Monumen Nasional), Kota Tua Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah, dan berbagai pusat perbelanjaan modern.
6. Tantangan: Seperti banyak kota besar lainnya, Jakarta menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kemacetan lalu lintas yang parah, banjir musiman, dan polusi udara. Pemerintah setempat terus berusaha untuk mengatasi masalah-masalah ini melalui berbagai proyek infrastruktur dan program pembangunan.
Jakarta tetap menjadi pusat penting di Indonesia, dengan peran yang krusial dalam perekonomian dan kehidupan sosial negara. Meskipun memiliki tantangan yang signifikan, Jakarta terus berkembang dan bertransformasi menjadi kota metropolitan yang modern dan dinamis.