Jumlah Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 7,28 Juta Orang
haijakarta.com – Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang yang belum mendapatkan pekerjaan mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025 secara tahunan (year on year/yoy), bertambah 83,45 ribu dibandingkan Februari 2024.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan secara keseluruhan pasar tenaga kerja atau jumlah seluruh angkatan kerja di Indonesia per Februari 2025 (yang sudah sudah bekerja dan menganggur) mencapai 153,05 juta orang per Februari 2025. Di dalamnya, ada tambahan angkatan kerja sebanyak 3,67 juta orang.
Dari 7,28 juta pengangguran, secara tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,76 persen. Angkat ini, menurut Amalia lebih rendah dibandingkan TPT Februari 2024 sebesar 4,82 persen.
TPT berdasarkan jenis kelamin, ada penurunan TPT pada perempuan dari dari 4,60 persen (Februari 2024) menjadi 4,41 persen (Februari 2025). Sementara TPT laki-laki naik dari 4,96 persen (Februari 2024) menjadi 4,98 persen (Februari 2025).
Berdasarkan wilayah, paling banyak TPT terjadi di wilayah perkotaan. Pada Februari 2025 persentasenya mencapai 5,73 persen (lebih rendah dibandingkan Februari 2024 sebesar 5,89 persen), dan wilayah pedesaan 3,33 persen (lebih rendah dibandingkan Februari 2024 sebesar 3,37 persen).
Jakarta: Ibu Kota Indonesia yang Dinamis
Jakarta, sebagai jantung Indonesia, adalah sebuah kota yang penuh dengan kontras. Perpaduan antara tradisi dan modernitas, serta kekayaan budaya dan sejarah, menjadikan Jakarta sebuah kota yang unik dan menarik untuk dijelajahi.
Mengapa Jakarta Menarik?
- Pusat Ekonomi dan Bisnis: Jakarta adalah pusat bisnis dan keuangan terbesar di Indonesia. Banyak perusahaan multinasional dan nasional mendirikan kantor pusatnya di sini, menjadikan Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi yang sangat sibuk. Bayangkan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, lalu lintas kendaraan yang padat, dan hiruk pikuk kegiatan bisnis yang tak pernah berhenti.
- Pusat Budaya dan Sejarah: Jakarta memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Kota Tua, sebagai bagian dari Jakarta, menyimpan banyak bangunan bersejarah yang mencerminkan masa lalu kolonial. Bayangkan berjalan-jalan di jalanan berbatu, melihat bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas Belanda, dan mengunjungi museum yang menyimpan berbagai artefak bersejarah.
- Pusat Transportasi: Jakarta memiliki sistem transportasi yang cukup lengkap, meskipun seringkali menghadapi tantangan seperti kemacetan. Bayangkan menaiki kereta api Commuter Line yang penuh sesak di jam sibuk, atau merasakan sensasi naik bus Transjakarta yang melintasi jalan-jalan utama kota.
- Pusat Perbelanjaan: Jakarta menawarkan berbagai pilihan pusat perbelanjaan, mulai dari mall mewah hingga pasar tradisional. Bayangkan berkeliling di pusat perbelanjaan yang luas, melihat berbagai macam produk dari berbagai merek, atau menawar harga di pasar tradisional yang semarak.
- Kuliner: Kuliner Jakarta sangat beragam, mulai dari makanan tradisional Betawi hingga makanan internasional. Bayangkan menikmati sate ayam yang lezat, gado-gado yang segar, atau martabak manis yang lembut.
Tantangan yang Dihadapi Jakarta
- Kemacetan: Kemacetan lalu lintas adalah masalah klasik yang dihadapi Jakarta. Bayangkan terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam, berusaha mencapai tujuan dengan waktu yang tidak pasti.
- Polusi: Polusi udara dan air menjadi masalah serius di Jakarta. Bayangkan menghirup udara yang tercemar oleh asap kendaraan dan polusi industri, atau melihat sungai yang kotor dan tercemar limbah.
- Banjir: Jakarta sering dilanda banjir, terutama saat musim hujan. Bayangkan rumah-rumah terendam air, jalan-jalan yang tidak bisa dilalui, dan aktivitas sehari-hari yang terganggu.
Masa Depan Jakarta
Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Jakarta. Bayangkan Jakarta di masa depan sebagai kota yang lebih modern, dengan transportasi publik yang efisien, lingkungan yang bersih, dan kualitas hidup yang lebih baik.