Jumlah pengangguran di Indonesia turun

haijakarta.com – Jumlah pengangguran di Indonesia turun pada Februari 2024 menjadi 7,20 juta orang. Penurunan ini terjadi di tengah jumlah penduduk usia kerja bertambah, diikuti dengan jumlah angkatan kerja yang juga bertambah.
Sebagai catatan jumlah pengangguran 7,20 juta orang ini merupakan tingkat yang terendah sejak era reformasi atau 1997, sebesar 4,69 juta.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia kerja per Februari 2024 sebanyak 214 juta orang atau naik 2,41 juta orang dari Februari 2023. Dari situ, jumlah angkatan kerja 149,38 juta atau naik 2,76 juta dan bukan angkatan kerja 64,64 juta atau turun 350 ribu orang.

Dari jumlah angkatan kerja itu, BPS mencatat total orang yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang atau naik 3,55 juta orang dari Februari 2023. Sedangkan pengangguran turun 790 ribu orang, menjadi 7,2 juta orang pada Februari 2024.

Jumlah pengangguran di Indonesia turun

Pengangguran merujuk pada kondisi di mana seseorang yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk bekerja tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi atau keinginannya. Berikut beberapa informasi terkait:

Jenis Pengangguran

  1. Pengangguran Terbuka: Merujuk pada individu yang sedang mencari pekerjaan aktif dan siap bekerja, tetapi belum berhasil menemukan pekerjaan yang sesuai.
  2. Pengangguran Tersembunyi: Terjadi ketika individu yang sebenarnya menganggur tetapi tidak tercatat dalam statistik resmi karena mungkin tidak aktif mencari pekerjaan atau tidak terdaftar di lembaga pencari kerja.
  3. Pengangguran Friksional: Merupakan jenis pengangguran yang sifatnya sementara atau sementara waktu antara pindah pekerjaan atau lulus sekolah dan mencari pekerjaan baru.
  4. Pengangguran Struktural: Terjadi karena ketidakcocokan antara keterampilan atau kualifikasi individu dengan permintaan pasar tenaga kerja, sering kali karena perubahan struktural dalam ekonomi atau industri tertentu.

Dampak dan Tantangan

  1. Ekonomi: Pengangguran dapat menyebabkan penurunan produktivitas ekonomi karena sumber daya manusia yang tidak dimanfaatkan secara optimal, serta berdampak negatif pada pendapatan dan konsumsi masyarakat.
  2. Sosial dan Psikologis: Individu yang mengalami pengangguran mungkin mengalami tekanan psikologis, penurunan harga diri, dan kesulitan keuangan, yang dapat berdampak pada kesejahteraan sosial dan kesehatan mental.
  3. Ketidaksetaraan: Pengangguran dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi dan sosial karena individu yang terpengaruh mungkin memiliki akses yang terbatas terhadap peluang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan karir.

Penanganan Masalah

  1. Pembangunan Ekonomi: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru adalah salah satu cara untuk mengurangi tingkat pengangguran.
  2. Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat membantu meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan meningkatkan kesempatan kerja.
  3. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, melindungi hak-hak pekerja, dan memberikan bantuan sosial kepada individu yang terkena dampak pengangguran.

Dukungan Masyarakat

  1. Solidaritas Sosial: Masyarakat dapat memberikan dukungan moral, bantuan finansial, dan peluang kerja sementara kepada individu yang mengalami pengangguran.
  2. Pengembangan Kewirausahaan: Mendorong inovasi dan pengembangan kewirausahaan dapat membuka peluang baru untuk penciptaan lapangan kerja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan