Mendulang Rupiah dari Sampah

haijakarta.com – Hai Sahabat Lingkungan

Ngomongin soal sampah, tak bisa lepas dari sampah plastik. Sampah plastik yang terbuang Ke TPST Bantar Gebang bisa dibilang mencapai ratusan Ton setiap harinya.

Dalam hitungan menit saja, banyak kita saksikan yang membuang sampah plastik begitu saja di pinggir jalan. Itu semua disebabkan banyak orang yang belum paham akan manfaat sampah plastik. Padahal, Sampah plastik bukan hanya sekadar seonggok sampah ga berguna, melainkan sisa konsumsi yang dapat mendulang sejumlah rupiah yang tak sedikit jumlahnya.

Jika kita mencari lebih jauh dengan memanfaatkan gadget yang kita pegang sehari-hari, banyak industri daur ulang yang memanfaatkan sampah plastik dan masyarakat pun dapat berkontribusi serta mendapatkan rezeki dengan menjual sampah plastik yang dimiliki.

Sebut saja Surya Wijaya adalah salah satu orang yang mengumpulkan sampah plastik di bilangan Jakarta Timur. surya yang merupakan petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur yang mendulang rupiah dari pemanfaatan sampah plastik. Dengan menggandeng petugas gerobak swadaya dan warga sekitar di TPS RW. 04 Bambu Apus, Cipayung, mampu mengumpulkan sampah plastik hingga belasan Ton setiap bulannya.

Tak hanya itu saja, Pria yang akrab disapa dengan sebutan Dolay ini bersama petugas gerobak juga mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick -ecobrik tersebut digunakan sebagai biopond maggot BSF yang juga dikelola di TPS RW 04.

Dolay yang sehari-harinya bekerja sebagai supir alat berat ini, memilah sampah yang masuk ke TPS yang kemudian diolah sesuai jenis sampah tersebut. Sampah organik diolah menjadi kompos, ecoenzyme dan pakan maggot bsf. Sedangkan sampah anorganik beserta sampah plastik dikumpulkan dan bersihkan untuk dirupiahkan.

Bagaimana Sahabat, tertarik untuk memanfaatkan sampah plastik?! dengan memanfaatkan sampah plastik bukan hanya kebersihan lingkungan yang kita dapat, namun juga keuntungan financial dan lapangan pekerjaan juga dapat tercipta.

Mendulang Rupiah dari Sampah

TPST Bantar Gebang: Pusat Pengelolaan Sampah Terbesar di Asia Tenggara

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang, yang terletak di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, adalah salah satu fasilitas pengelolaan sampah terbesar di Asia Tenggara. Dikenal sebagai tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia, Bantar Gebang memiliki peran penting dalam pengelolaan limbah dan perlindungan lingkungan.

  1. Skala Besar Pengelolaan Sampah: Dengan luas lebih dari 120 hektar, TPST Bantar Gebang melayani kebutuhan pengolahan sampah dari berbagai wilayah di sekitarnya, termasuk Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah besar sampah domestik dan komersial dikirim ke fasilitas ini setiap hari untuk diproses dan dibuang dengan aman.
  2. Teknologi Pengolahan Modern: Meskipun awalnya hanya sebagai tempat pembuangan sampah terbuka, TPST Bantar Gebang telah berkembang menjadi fasilitas modern yang dilengkapi dengan teknologi pengolahan yang canggih. Proses-proses seperti pemadatan, pengomposan, dan pengolahan gas telah diterapkan untuk mengurangi dampak lingkungan dan memaksimalkan pemanfaatan limbah.
  3. Dampak Lingkungan dan Sosial: Meskipun memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah perkotaan, TPST Bantar Gebang juga menghadapi sejumlah tantangan dan dampak negatif. Baik dari segi lingkungan maupun sosial, pembuangan sampah yang besar ini mempengaruhi kualitas udara, tanah, dan air di sekitarnya, serta kesehatan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
  4. Upaya Peningkatan dan Inovasi: Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang melalui program-program pengurangan, daur ulang, dan peningkatan efisiensi pengolahan. Selain itu, upaya untuk mencari solusi alternatif seperti pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu dan pemanfaatan energi dari limbah terus dikejar.

Meskipun TPST Bantar Gebang menghadapi sejumlah tantangan dalam pengelolaan sampahnya, fasilitas ini tetap menjadi komponen penting dalam upaya menjaga kebersihan kota-kota besar di Indonesia dan menyediakan solusi bagi pengelolaan limbah perkotaan yang berkelanjutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan