PDIP : Ahok Berpotensi Kalahkan Anies
haijakarta.com – Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpotensi mengalahkan Anies Baswedan, karena nama kader PDIP tersebut berada pada peringkat kedua dalam survei elektabilitas terbaru yang dirilis Litbang Kompas.
Menurutnya nama Ahok di peringkat kedua itu cukup mengejutkan. Sehingga menurutnya pimpinan pusat partai pun akan kembali mempertimbangkan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024.
Adapun Litbang Kompas merilis nama Anies Baswedan berada di peringkat pertama dengan hasil 29,8 persen, Ahok peringkat kedua dengan hasil 20 persen, disusul Ridwan Kamil dengan hasil 8,5 persen.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok: Karir Politik, Kontroversi, dan Dampaknya di Indonesia
Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok, adalah seorang politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok dikenal karena gaya kepemimpinannya yang tegas dan transparan, serta berbagai kontroversi yang mewarnai karir politiknya. Artikel ini akan membahas latar belakang, karir politik, kontroversi, serta dampak Ahok dalam dunia politik Indonesia.
Latar Belakang
Basuki Tjahaja Purnama lahir pada 29 Juni 1966 di Manggar, Belitung Timur. Ia berasal dari keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia dan memeluk agama Kristen Protestan. Ahok menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Trisakti di bidang Teknik Geologi dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Prasetiya Mulya Business School.
Karir Politik
- Bupati Belitung Timur: Ahok memulai karir politiknya sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun 2005. Selama menjabat, ia dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang pro-rakyat dan transparan, termasuk dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
- Anggota DPR RI: Pada tahun 2009, Ahok terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Golkar. Di DPR, ia aktif dalam berbagai isu, termasuk korupsi dan transparansi anggaran.
- Wakil Gubernur DKI Jakarta: Pada tahun 2012, Ahok terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Pasangan Jokowi-Ahok membawa berbagai perubahan di Jakarta, termasuk reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
- Gubernur DKI Jakarta: Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2014, Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama menjabat, ia melanjutkan berbagai program pembangunan infrastruktur, penataan kota, dan peningkatan pelayanan publik. Ahok juga dikenal karena sikapnya yang tegas dan transparan dalam mengatasi korupsi dan birokrasi yang lamban.
Kontroversi
- Kasus Penistaan Agama: Pada tahun 2016, Ahok terjerat kasus penistaan agama yang menjadi sorotan nasional dan internasional. Kasus ini bermula dari pidatonya di Kepulauan Seribu yang dianggap menistakan agama Islam. Ahok akhirnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada Mei 2017.
- Proyek Reklamasi Teluk Jakarta: Ahok juga menghadapi kontroversi terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta, yang dianggap merugikan lingkungan dan masyarakat nelayan setempat. Meskipun proyek ini dianggap penting untuk pembangunan ekonomi Jakarta, kritik terhadap dampak lingkungannya terus bergulir.
- Kebijakan Penggusuran: Kebijakan penggusuran permukiman ilegal di bantaran sungai dan kawasan lain di Jakarta yang dilakukan Ahok untuk mengatasi banjir dan penataan kota juga menuai kritik dan protes dari warga yang terkena dampaknya.
Dampak dan Kontribusi
- Reformasi Birokrasi: Salah satu kontribusi terbesar Ahok adalah reformasi birokrasi di Jakarta. Ia memperkenalkan sistem lelang jabatan untuk memastikan transparansi dan meritokrasi dalam penunjukan pejabat.
- Infrastruktur dan Penataan Kota: Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami berbagai pembangunan infrastruktur, termasuk jalan layang, trotoar, dan ruang terbuka hijau. Penataan kota yang dilakukan Ahok bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
- Pelayanan Publik: Ahok memperkenalkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan pelayanan publik, termasuk sistem e-budgeting untuk transparansi anggaran dan layanan pengaduan warga melalui Qlue.
- Anti Korupsi: Ahok dikenal karena sikapnya yang tegas dalam melawan korupsi. Ia mendorong transparansi anggaran dan mengawasi langsung berbagai proyek pembangunan untuk memastikan tidak ada praktik korupsi.
Kehidupan Setelah Penjara
Setelah menjalani hukuman penjara, Ahok tetap aktif dalam dunia politik dan bisnis. Ia diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada November 2019. Dalam perannya di Pertamina, Ahok terus mendorong reformasi dan transparansi dalam perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut.
Kesimpulan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah seorang politisi yang kontroversial namun memiliki kontribusi signifikan dalam reformasi birokrasi dan pelayanan publik di Jakarta. Meskipun menghadapi berbagai kontroversi dan tantangan, gaya kepemimpinan Ahok yang tegas dan transparan telah membawa perubahan positif dalam pemerintahan. Karir politik dan kehidupan Ahok menunjukkan komitmennya terhadap pelayanan publik dan upaya melawan korupsi di Indonesia.