pengemudi pemakai rotator mobil merupakan pejabat polisi

haijakarta.com – AROGAN sekali anda pak ❗️❗️❗️

Viral di media sosial pengemudi pemakai rotator mobil yang viral di media sosial merupakan pejabat polisi di Densus 88. Akan tetapi tudingan itu dibantah polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pengemudi pemakai rotator mobil yang viral di media sosial bukan merupakan pejabat polisi di Densus 88.

“Bukan (anggota) Densus,” kata Ade, Senin (8/4).

Beredar foto dan video seorang pria membawa mobil dengan menggunakan rotator. Pria yang memakai baju hijau itu sempat cekcok dengan pengemudi lain yang memakai baju hitam.

Pria berkaos hijau diprotes menggunakan rotator, padahal mobilnya menggunakan plat nomor sipil.

“Oh enggak, saya taat aturan saja,” jawab pria berkaos hitam.

“Saya juga ikut aturan,” balas pria berkaos hijau.

“Itu kan plat sipil,” saut pria berkaos hitam.

“Itu plat Densus, Bos,” kata pria berkaus hijau lagi

pengemudi pemakai rotator mobil merupakan pejabat polisi

Densus 88: Satuan Khusus dalam Memerangi Terorisme di Indonesia

Densus 88, atau Densus Khusus 88 Antiteror, merupakan unit khusus dari Kepolisian Republik Indonesia yang dibentuk untuk menangani ancaman terorisme di Indonesia. Berikut ini adalah tinjauan singkat mengenai sejarah, tugas, dan peranannya dalam upaya pemberantasan terorisme di negara ini.

Sejarah Pembentukan: Densus 88 dibentuk pada tahun 2003 sebagai respons atas meningkatnya ancaman terorisme di Indonesia, terutama setelah serangkaian serangan bom yang terjadi sebelumnya. Dibentuknya unit khusus ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kapasitas penegakan hukum dalam menanggapi ancaman terorisme.

Tugas dan Fokus Utama: Tugas utama Densus 88 adalah melakukan penyelidikan, pengintaian, penangkapan, dan pemberantasan jaringan teroris di Indonesia. Mereka berfokus pada identifikasi, penetapan, dan penangkapan teroris serta pengamanan terhadap tempat-tempat yang diduga menjadi target serangan.

Kerjasama Internasional: Dalam menjalankan tugasnya, Densus 88 seringkali bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dari negara-negara lain, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepolisian Negara lainnya. Kerjasama internasional ini bertujuan untuk pertukaran informasi, pelatihan, dan koordinasi dalam upaya global melawan terorisme.

Kritik dan Kontroversi: Meskipun diakui atas peranannya dalam memberantas terorisme, Densus 88 juga menjadi subjek kritik dan kontroversi. Beberapa pihak menyoroti kasus pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilaporkan terjadi dalam operasi mereka. Namun demikian, pemerintah terus memperkuat peran dan kapasitas Densus 88 dalam menanggapi ancaman terorisme.

Kesimpulan: Densus 88 merupakan unit khusus yang memiliki peran krusial dalam upaya pemberantasan terorisme di Indonesia. Meskipun tidak luput dari kritik dan kontroversi, keberadaannya menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari ancaman terorisme.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan