salat Iduladha di Balai Kota

haijakarta.com – Pemprov DKI Jakarta akan menggelar salat Iduladha berjamaah di Masjid Fatahilah Balai Kota DKI Jakarta pada 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Salat Iduladha ini bertemakan ‘Semangat Kurban Menumbuhkan Kesalehan Sosial” dan diadakan mulai pukul 06.30 WIB.

Bagi warga Jakarta yang akan mengikuti salat Iduladha, bisa datang dan tetap menjaga ketertiban agar tetap khidmat, aman, dan nyaman ya.

Simpan dan bagikan informasi ini ke kerabat kalian untuk datang ya!

salat Iduladha di Balai Kota

Salat Iduladha: Pengertian, Tata Cara, dan Makna

Salat Iduladha adalah salah satu dari dua salat sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, dilaksanakan pada hari raya Iduladha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Iduladha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan perayaan yang memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Berikut adalah penjelasan mengenai salat Iduladha, tata cara pelaksanaannya, serta makna yang terkandung di dalamnya.

Pengertian Salat Iduladha

Salat Iduladha adalah salat sunah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilakukan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah. Salat ini diikuti dengan khotbah dan dilaksanakan secara berjamaah di lapangan terbuka atau masjid. Umat Islam yang melaksanakan salat Iduladha disunnahkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan membersihkan diri sebelum salat.

Tata Cara Pelaksanaan Salat Iduladha

Berikut adalah tata cara pelaksanaan salat Iduladha:

  1. Niat Salat Iduladha:
    • Umat Islam berniat dalam hati untuk melaksanakan salat Iduladha karena Allah.
  2. Takbiratul Ihram:
    • Memulai salat dengan takbiratul ihram (takbir pertama), diikuti dengan mengangkat tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar”.
  3. Takbir Tambahan:
    • Setelah takbiratul ihram, dilakukan tujuh kali takbir tambahan pada rakaat pertama sebelum membaca surah Al-Fatihah. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar”.
  4. Rakaat Pertama:
    • Membaca surah Al-Fatihah, diikuti dengan membaca surah lain (disunnahkan membaca surah Al-A’la atau surah lain yang dihafal).
  5. Ruku’ dan Sujud:
    • Melanjutkan dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti salat biasa.
  6. Rakaat Kedua:
    • Setelah berdiri untuk rakaat kedua, dilakukan lima kali takbir tambahan, diikuti dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya (disunnahkan membaca surah Al-Ghasyiyah atau surah lain yang dihafal).
  7. Ruku’ dan Sujud:
    • Melanjutkan dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua, serta diakhiri dengan tahiyat akhir.
  8. Salam:
    • Mengakhiri salat dengan salam ke kanan dan ke kiri.
  9. Khotbah:
    • Setelah salat, khatib menyampaikan khotbah yang terdiri dari dua bagian dengan duduk sejenak di antara keduanya. Khotbah ini berisi pesan-pesan keagamaan, pentingnya berkurban, dan nilai-nilai sosial.

Makna dan Hikmah Salat Iduladha

  1. Ketaatan dan Pengorbanan:
    • Salat Iduladha memperingati ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah. Ketaatan ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan.
  2. Kebersamaan dan Persaudaraan:
    • Salat Iduladha dilaksanakan secara berjamaah, yang menguatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara umat Islam. Mereka berkumpul dan saling mendoakan, menciptakan ikatan yang lebih erat.
  3. Pembersihan Diri:
    • Iduladha juga menjadi momen untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Umat Islam disunnahkan untuk mandi sebelum salat, mengenakan pakaian terbaik, dan memperbanyak takbir dan zikir.
  4. Kurban:
    • Setelah salat Iduladha, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah dan untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Kesimpulan

Salat Iduladha adalah ibadah yang penuh dengan makna dan hikmah, mengingatkan umat Islam akan pentingnya ketaatan, pengorbanan, kebersamaan, dan berbagi. Melalui pelaksanaan salat dan kurban, umat Islam memperkuat ikatan sosial dan spiritual mereka, serta menghidupkan kembali semangat keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan