Sampah Jakarta Masih Diangkut ke Bantargebang
haijakarta.com – Setiap harinya ada 7.800 ton sampah di Jakarta yang diangkut ke TPST Bantargebang. Hal ini menyebabkan terjadi kelebihan daya tampung yang signifikan lho.
Maka dari itu, harus sudah mulai untuk mengurangi dan mengolah sampah dengan baik dari diri sendiri nih.
TPST Bantargebang: Tantangan Besar dalam Pengelolaan Sampah
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang adalah salah satu tempat pembuangan akhir sampah terbesar di Asia Tenggara, melayani sebagian besar wilayah DKI Jakarta. Namun, keberadaan TPST Bantargebang juga menjadi sorotan karena berbagai permasalahan yang ditimbulkannya.
Mengapa TPST Bantargebang menjadi sorotan?
- Overkapasitas: TPST Bantargebang sudah tidak mampu lagi menampung volume sampah yang terus meningkat dari Jakarta.
- Dampak Lingkungan: Limbah cair dan gas dari TPA ini mencemari lingkungan sekitar, termasuk sungai dan udara.
- Masalah Sosial: Keberadaan TPA ini menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti konflik dengan masyarakat sekitar dan masalah kesehatan.
- Potensi Bahaya: TPA ini memiliki potensi bahaya, seperti kebakaran dan longsor.
Upaya Penanganan
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan di TPST Bantargebang, antara lain:
- Pengurangan Sampah: Pemerintah dan masyarakat terus berupaya mengurangi produksi sampah melalui program-program daur ulang dan pengomposan.
- Pengolahan Sampah: Pembangunan fasilitas pengolahan sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
- Rehabilitasi Lingkungan: Upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar TPA, seperti penghijauan dan penanggulangan pencemaran.
- Pencarian Alternatif TPA: Pemerintah mencari alternatif lokasi untuk pembuangan akhir sampah.
Tantangan ke Depan
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, permasalahan di TPST Bantargebang masih menjadi tantangan yang kompleks. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mencari solusi yang lebih baik dalam pengelolaan sampah.